Hubungan Kantor Pusat,Agen dan Cabang

H UBUNGA N   KANTOR P USAT, AGEN dan CABAN G Irwandi, S.E., M.S.Ak. A.         PENGERTIAN... thumbnail 1 summary


HUBUNGAN  KANTOR
PUSAT, AGEN dan CABANG

Irwandi, S.E., M.S.Ak.





A.        PENGERTIAN

Salah satu usaha perusahaan dalam memperluas daerah pemasaran adalah dengan cara membuka kantor agen atau kantor cabang di luar daerah. Dengan demikian pelayanan kepada konsumen dapat menjangkau kebeberapa daerah yang lebih luas
Agen merupakan organisasi yang dibentuk perusahaan sebagai perwakilan yang hanya berfungsi menampung order dari pembeli dan meneruskan ke perusahaan di kantor pusat. Berbeda dengan agen, cabang merupakan organisasi  yang mempunyai otonomi sendiri dan berhak menjual barang-barang dari persediaan yang dibentuk, baik persediaan yang diperoleh dari kantor pusat maupun dari hasil pembelian sendiri. Namun demikian kantor cabang dalam menjalankan operasinya tetap dikontrol oleh kantor pusat.

B.        HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN AGEN

Pembukuan sepenuh dilakukan di kantor pusat, dan rugi-laba dapat ditentukan secara terpisah atau dapat juga rugi-laba tidak ditentukan secara terpisah.
Perhatikan contoh di bawah ini :
Transaksi yang dilakukan Kantor Pusat Jakarta dengan Agen di Lampung selama bulan April 2005 sebagai berikut :
1.   Kantor pusat mengirim sample barang ke kantor agen Lampung dengan harga pokok Rp 3.000,00
2.   Kantor pusat mengirim kas ke agen Lampung sebagai modal kerja sebesar Rp 1.500,00
3.   Dilakukan penjualan barang atas konsumen agen Lampung dengan harga faktur dari kantor pusat Rp 30.000,00 dan harga pokok penjualan sebesar Rp 22.500,00.
4.   Pengisian kembali modal kerja agen Lampung, terdiri dari :
      - Beban administrasi      Rp 1.000,00
      - Beban lain-lain             Rp   350,00
Jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi di atas sebagai berikut :




Keterangan  :      Saldo rekening “Pengiriman barang kepada Agen Lampung” dilaporkan sebagai pengurang Jumlah Barang Siap Dijual pada saat penyusunan Harga Pokok Penjualan

C.        HUBUNGAN KANTOR PUSAT DAN CABANG

Pengolahan data transaksi yang terjadi di kantor cabang bisa dilaksanakan dengan sistem sentralisasi atau desentralisasi.
Sistem pencatatan dengan cara sentralisasi, pembukuan sepenuhnya dilakukan oleh kantor pusat, kantor cabang hanya mengumpulkan dokumen-dokumen dasar yang selanjutnya dikirim ke kantor pusat. Lain halnya dengan sistem desentralisasi, kantor cabang menyelenggarakan pembukuan atas transaksi-transaksinya sendiri seperti pada perusahaan yang beridiri sendiri.
Perhatikan contoh di bawah ini :
Transaksi yang dilakukan PT MAXIMA antara kantor pusat dan kantor cabang X selama tahun 2004 sebagai berikut :
1.   Cabang X menerima uang tunai Rp 6.000,00 dari kantor pusat sebagai modal kerja.
2.   Cabang X menerima barang dagang dari kantor pusat sebesar harga pokok Rp 12.000,00
3.   Pembelian peralatan kantor oleh kantor cabang X secara tunai Rp 4.000,00
4.   Penjualan barang dagang oleh kantor cabang X sebesar Rp 13.000,00, diterima tunai Rp 5.000,00 sisanya secara kredit.
5.   Diterima per kas dari debitur sebesar Rp 5.000,00
6.   Kantor cabang X membayar beban gaji Rp 1.100,00, sewa kantor Rp 800,00 listrik dan air Rp 100,00, dan beban lain-lain Rp 500,00
7.   Kantor cabang X mengirim uang tunai ke kantor pusat sebesar Rp 5.000,00
8.   Biaya yang dikeluarkan kantor pusat dibebankan ke kantor cabang X berupa beban asuransi Rp 400, brosur dan katalog Rp 600, beban iklan Rp 500 dan beban bunga Rp 1.500
9.   Penyesuaian per 31 Desember 2004  :
      a.                  Persediaan akhir Rp 5.100,00
      b.   Penyusutan peralatan kantor Rp 100,00
10. Penutupan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya
11. Pemindahan saldo rugi-laba ke rekening kantor pusat
12. Pengakuan laba kotor kantor cabang oleh kantor pusat
13. Pemindahan saldo laba operasi cabang X ke rekening “Ikhtisar rugi-laba”
Jurnal yang diperlukan baik di Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang X sebagai berikut :
 



D.        LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

Laporan keuangan gabungan yang dimaksud adalah laporan keuangan gabungan antara kantor pusat dan kantor cabang. Sekalipun masing-masing kantor pusat dan kantor cabang membuat laporan keuangan, namun untuk melihat gambaran secara menyeluruh dan bulat mengenai hasil usaha dan posisi keuangan perusahaan sebagai satu kesatuan ekonomi, maka perlu dibuatkan laporan keuangan gabungan antara kantor pusat dengan kantor cabang-cabangnya.
Daftar Lajur
Daftar lajur atau kertas kerja digunakan untuk mempermudah dalam menggabungkan saldo rekening-rekening pembukuan di kantor pusat dan di kantor cabang. Dalam daftar lajur memuat kolom eliminasi yang digunakan untuk mengeliminasi (menghapus) rekening timbal balik.
Rekening timbal balik yang ada di neraca :
1.   Pembukuan di Kantor Cabang, dengan nama rekening “R/K kantor pusat” (bersaldo normal Kredit)
2.   Pembukuan di Kantor Pusat, dengan nama rekening “R/K kantor cabang” (bersaldo normal Debit)
Rekening timbal balik yang ada di rugi-laba :
1.   Pembukuan di Kantor Cabang, dengan nama rekening “Pengiriman barang dari kantor pusat” (bersaldo normal debit) dan “Beban Bunga” (debit)
2.   Pembukuan di Kantor Pusat, dengan nama rekening “Pengiriman barang ke kantor cabang” (bersaldo normal kredit) dan “Pendapatan Bunga “ (kredit)

Perhatikan data di bawah ini :
Laporan Rugi-Laba PT CINTA DAMAI baik di Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang untuk tahun buku 2004 sebagai berikut :

Laporan Neraca PT CINTA DAMAI baik di Kantor Pusat maupun di Kantor Cabang untuk tahun buku 2004 sebagai berikut :



Untuk membuat Laporan Keuangan Gabungan Pusat dan Cabang, maka terlebih dahulu membuat Daftar Lajur, seperti sebagai berikut  :
 DAFTAR LAJUR RUGI-LABA GABUNGANN     

PT CINTA DAMAI
Laporan Rugi-Laba Gabungan
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2004
 
 




  
Penjualan                                                                             Rp 7.800.000,00
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan barang dagang, awal            Rp    550.000,00
Pembelian                                               Rp 5.500.000,00 +
     Jumlah Barang Siap Dijual                Rp 6.050.000,00
Persediaan barang dagang, akhir           Rp 1.210.000,00 -
     Jumlah Harga Pokok Penjualan                                      Rp 4.840.000,00 -
     Laba Kotor                                                                     Rp 2.960.000,00                        
Beban-Beban Usaha                                                                        Rp 2.040.000,00 -
     Laba Usaha                                                                   Rp    920.000,00

DAFTAR LAJUR NERACA GABUNGANN     


PT CINTA DAMAI
Neraca Gabungan
Per 31 Desember 2004
 
 














 






2 komentar

  1. Goldenbet88 adlh agen judi online penipuan, krg ajar kln semua babi binatang jd agen judi online demi mau nipu org. Saya dp 100000 st jm lbh nga di proses di WA pggl cs ny nga mau jwb bnr krg ajar kln y, srh permaen lwt WA spy bs kln permaen kn org. Se sdh hmpr 3 jm br jwb blg sdh di proses tp ssya bk id ga ada koin yg saya dp. Kln bnr babi binatang kmi maen pakai kontan bkn urng jd tak prl hrs trm permaen kn dr kln anjing kln saya akan pos dmn mn kelakuan goldenbet88 spy nga da korban lg. Ingt kln semua ada Karma ny n Karma ny akan scptny dtg manusia biadab nga snng tlpn saya aj. Pst saya busukin nm agan binatang g ini. Dr dftr smpi skrg sdh brp kl permaen kn saya. Skrg sdh saatny mnbls

    BalasHapus
  2. Goldenbet88 agen penipuan agen tak bs di prcy

    BalasHapus